Minggu, 13 Mei 2012

REMBULAN DI PANGKUAN KU

REMBULAN DI PANGKUAN KU


Ketika semua santri berhamburan dari masjid namun kumasih duduk bersila dengan khusuk di dalam masjid, pagi ini ku tak ada jadwal beternak ayam, kebetulan hari ini giliran Rahman yang mengawasi para ayam-ayam,ku keluar melewati mulut pintu kulihat semua santri membagi tugas ada yang menyapu dihalaman pondok , masjid, ada pula yang menyapu didepan halaman Kiayi
Kumasih bingung akan kemana langkah kakiku melangkah, mau cuci baju belum ada sisa detergen di pondok, mataku mengamati setiap sandal yang ada di depan masjid, dengan kaki telanjang ternyata tak satupun pasan sandal ku terlihat, mau tidak mau kuberjalan mengitari pondok, hampir setengah jam ku berjalan kesana-kemari ternyata Andi datag dengan akting pura-puratidak tau apa-apa
“ma’af mas,tidak izin “ ajarnya sambil tersenyum tipis
Tidak apalah ku biarkan andi pergi , kopiah dengan baju koko+sarung terlihat seperti UJ alias ustadz jaka saja penampilan ku paga ini, kaki terus melangkah  akhirnya sampai juga di tempat yang ku senangi.
Melihat hampara sawah yang menghijau membuat ku mengingat cerita cintaku dengan Khadijah seorang gadis yang berparas lembut yang membuatku terpikat saat pertama kali ku memelihatnya, sejak ku diangkat  menjadi khodim di pesantren kujadi jarang bertemu dengannya, masipun ku belum resmi menjadi separuh jiwanya tapi ku sudah memberi rambu-rambu tentang perasaan ku padanya dan sepertinya dia merspond dengan hati yang terbuka dan semoga Allah meneruskan keinginanku yang insaallah  bulan depan ku akan memahrominya
Ku tersenyum bila mengingat gadis itu, dan hampir satu jam ku terdiam sendiri di tepi sawah angin sepoi-sepoi menembus sela-sela rambutku
“mas Khafidz, mas dipanggil Kiayi” suara yang sering menyapaku terdengar dari belakangku
“dimana...?” tanyaku pada imron
“ya di dhalem lah mas... moso’ di kandang ayam toh mas...”
Dalam batinku bertanya tak biasanya ada perlu seperti ini, dari pada terus menerus mematung disini lebih baik kupergi menemui Kiayi nanti bisa buat kiayi kelaamaan menunggu ,gak enak juga bikin kiayi menunggu, kupun pergi dengan seribu pertanyaan yang ada dalam benak ku, langkah ku mulai terhenti ketika ku melihat pak kiayi sedang membaca muhaf al-Quran, walauku berada di dekat kiayi 
Namun batinku selalu tentang khadijah
“Assalamualaikum....” ucapku pada kiayi yang kedua penglihatannya terus menelusuri mushaf Al-quran yang di genggam nya
“Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatu, hafidz, masuklah” sahut kiayi seraya mempersilahkan ku duduk,kulangsung menciup tangannya yang begitu lembut, subhanallah ku bagai seorang santri yang baru kembali.
“ khafidz anakku, mungkin ini hal yang sangat membuatmu bingung tapi, ku lakukan semua ini untuk masa depan pesantren ini” suara kiayi lirih menyapa gendang telingaku biasalah kiayi sudah sepu, ku tetap menundukkan pandanganku
“khafidz ku punya satu permintaan padamu”ku tetap terdiam tanpa suara kuhanya menatap kosong jemari-jemariku yang ku lipat diatas pahaku
“ kuingin mengangkatmu menjadi menantuku” Rabbany ucapan kiayi membuat tubuhku gemetar leherku seakan tercekal “ tuhan.... apa yang harus hamba jawab , hatiku berbisik kecil untuk menolaknya tapi iu sangatlah tidak mungkin, ku tak tau harus jawab apa, apa ku terima saja, tapi kutak ingin menyakiti khadijah  ku sudah terlanjur berjanji padanya, kutak bisa menjawab pertanyan kiayi, ku harus bagai mana ini
“ ku tak ingin memaksamu ku hanya ingin kau tau saja , semuanya terserah kau saja” suara kiayi kembali munyambut denyut nadiku yang sempat terhenti , ku tau kiayi pasti sudah memikirkannya matang-matang  tapi kubenar tidak ingin mengecewakan orang yang telah percaya padaku
“ jika kamu takutorang tuamu tak mengizinkannyaaku sudah memberi tahukan pada kedua orang tuamu dan mereka setuju, jadi semua tergantung kamu “ tak sepatah katapun yang terlontar dari mulutku kiayi sudah banyak membuatku bingung, setahuku kiayi kiayi tidak pernah terlihat bersama seorang gadis, bagaimana jika nanti tak seperti yang ku harapkan ....
“saya...,terserah kiayi saja ‘ spontan suaraku keluartanpa ada persiapan
 “alhamdulilah.....,kalau begitu secepatnya kami akan melaksanakan acara pernikahanmu dengan putriku,aku dan keluargamu dan mereka bilang terserah adaku “ jantungku semakin tak karuan berdebar sangat kencang,fikiranku juga melayang entah mencandaiku, fikirku secepat itukah berita tentang pertunangkanku dengan putri kiayi tersebar! Ah... biarlah semoga saja khadijah tidak tau tentang hal ini, tapi rasanya mustahil jika satu pesantren tidak tau tentang hal ini.
“mas, ada risalah “ ucap salah satu santri dari balakang ku
“dari siapa.?” Kusedikit berekspresi tidak memgerti, tapi santri itu hanya mengangkat kedua bahunya dan berlalu pergi dari hadapanku, dengan tiba-tiba jantungku mulai tak karuan tanpa sadar fikiranku teringat pada khadijah, kini hanya ada aku dan rasa takutku berharap kertas yang kinu ada dalam genggamanku bukan dari khadijah
Sungguh ku tak ingin membuat khadijah kecewa karna ku sangat mencintainya, khadijah adalah cinta pertamaku dan dia juga yang harus menemani ku disetiap hembus nafasku, perlahan ku membukanya

Assalamualaikum wr wb
April/05/2012
Cinta, semoga mengabadikan kita dalam pertemuan “mas khafidz” saya sudah mendengar berita tentang pertunangan mas dengan putri kiayi, maafkan aku bila kedatangan kertas ini hanya kan menusik ketenangan mas dalam mempersiapkan acara pernikahan mas,ku hanya ingin mengucapkan selamat meski ada sedikit rasa kecewa karna ku mendengar hal ini dari orang lain bukan dari mas, tapi namun seperti apapun rasa kecewaku tak ada hak bagiku mencegagah keputusan yang mas ambil,walau terasa pilu  hati ini menemani perjalanan hiduptapi ku percaya mas bisa menjaga putri kiayi
Mas..., cinta memang tak harus memiliki, tapi mas bagian dari hidupku , semoga pernikahan mas langgang abadi selamanya dan semoga kebahagian senantiasa menyelimuti hati mas dan putri kiayi, salam terakhirku jagalah putri kiayi dengan baik

          Khadijah
Tauhan... maafkan aku , ku tau perasaan khadijah dia pasti sangat kecewatapi sungguh tak ada niat sedikitpunyang ter besit dalam hatiku tuk menghianatinya “ khadijah semoga kau mendapatkan yang lebih dari pada aku “
@      @     @
 Hari muai menjadi sejarah dalam hidupku namun semua tentang khadijah masih saja bersemi lembut dalam hati ku sejak ku mendapat surat yang sangat singkat itu ku sudah tak lagi melihatnya entah kemana dia menghilang teman akrabnya pernah mengatakan padaku bahwa khadijah ikut pak le’ nya ke malioboro, besok adalah acara pernikahan ku, benarkah seperti ini rasanyamenjadi seorang yang akan bertemu dengan permaisuri tanpa rupa dan nama
Kini tiba acara brsejarah dalam hidupku menatap asa depan bersama yang tak k tau siapa yang kutau hanyalah dia adalah putri kiayi, semua orang mulai berdatangan untuk menyaksikan acara pernikahanku pak penghulu juga terlihat telah siap , acara pernikahanku dilaksanakan di pesantren yang akan jadi rumahku
Subhanallah microfon sudah ada di depanku bibirku mulai bergetar dengan lafadz basmalah dan ....



“sah”
“sah.....”seru semua saksi yang hadi dalam acara pernikahanku
“alhamdulillah....”
Do’a barokahpun dibacakan kiayi semua orang yang hadir mengamininya dan mungkin juga  istriku, sekarang gelar ku bukan lagi jomblo
kini malam mulai bernyanyi tentang keindahan jagad raya pada jiwa-jiwa yang sudah memasuki lelah kutep berada didalam masjid ku tak bergeming sedikitpun sesekali mataku terpejam tidak bisa membayangkan bagaimana kisah ku selanjutnya,sholat isya’ telah berlalu semua tamu undangan yang hadir sudah pulang semua yang tersisa hanya tinggal para santri yang membereskan kursi-kursi yang sudah kosong
“mas khafidz kenapa masih disini toh “ andi tiba-tiba menghapirikudengn guyonannya yang mendebarkan jantungku
“ kok masih bengong toh mas kasian neng khalifah menunggu” lanjutnya
“andi buat mas terkejut tau”
“sory deh.... habisnya dari tadi aku liatin  muram..... terus harusnya mas tuh seneng jadi menantu kiayi jarang-jarang lho...orang bisa dapat nasib se beruntung mas, aku saja yang bermimpi bisa bersanding dengan neng khalifah di pelaminan semuanya tinggal mimpi”
“adni.... andi makanya kalo mimpi jangan tinggi-tinggi “
“jere sopo mas, ga’ oleh mimpi tinggi-tinggi justru semuanya dimulai dari mimpi” ucap andi dengan logat khas jawanya, kuhanya tersenyum mendengar andi berkata demikian
“ya udahlah mas andi pamit dulu “ lantas andi berlalu dari hadapanku , 
 Ku kembali termenung sendiri dalam batinku bertanya benarkah khalifah menungguku lima menit telah belalu sejak andi berlal dari hadapanku tiba-tiba kiayi datang  dan menyambut keteganganku ,ku langsung meraih tanganmertuaku itu
“temuilah istrimu anak ku”  ucapan kiayi menguatkanku , setelah kiayi cukup jauh dari hadapanku , ku langsung menuju dhalem disana nyiayi yang merupakan ibu mertuaku menyanbut dengan hangat kupun langsung mencium tangan nya dan beliau menunjukkan kamar istriku, kumelangkah serasa berada di atas angin, kakiku berhenti didepan pintu kamar dengan warna cet biru muda
“tok...tok” itulah suara pintu yang ku ketuk  beberapa kali ku ketuk namun tak ada jawaban  ku buka perlahan kamar istriku namun ku tak temui siapapun di ruangan itu, ku menduduki sebuah kasur empuk yang berwarna merah muda dengan taburan kelopak-kelopak bunga mawar merah mewangian yang sangat khas untuk pengantin baru menusuk tulang belulangku
Ku tercengang ketika melihat seorang bidadari cantik keluar dari kamar mandi diapun melangkah  menuju tempat yang sama dan berhenti di depanku  wangi aroma yasmine merasuk penciuman kesadaranku, bibir indahnya tersenyum lembut menuju mataku, tatapan matanya menggetarkan jantungku  ku tersulap oleh keindahannya, ku tak dapat melukis keindahan bidadari yang saat ini berdiri dihadapanku , kutidak tau kata,kalimat apa yang harus ku ucapkan pertama kali untuk ta’arufku dengannya  
“kenapa kanda menatapku seperti itu “suara lembut bidadari di depanku menyadarkan lamunanku tentang ke indahannya, kusempat terperangah ketika mendengar dia memanggilku dengan sebutan kanda
“ti..tidak ku hanya berfikir benarkah kamu istriku” ku tak tau apa ucapan ku menyakitinya karna tidak ada persiapan apa-apa jadinya jawab sekenanya
“ iya ini aku istri kanda,khalifah”
“Aku tau” ucapku padanya dia hanya tersenyum mendengarku kikuk dan salah tingkah di depannya dia benar telah menyulapku.
“ aku ambil wudhu’ dulu” acapku padanya
“terserah kanda saja”
Ku langsung menuju kamar mandi yang memang tersedia di kamar itu, setelah berwhudu’ kulangsung mengajaknya  sholat dua rakaat untuk menyucikan diri dari godaan syetan , selesai sholat ku menghadap ke arah istriku, ku lihat air matanya membasahi kedua pipinya  ku jadi tak bisa menghentikan tanganku untuk menghapuskan air matanya diapun memegang tanganku
“kanda berjanjilah selamanya kanda kan menyayangiku “
“a....a...kanda janji insya Allah kanda akan menyayangi dinda” diapun tersenyum dan mencium tanganku ku meletakkan tangan kananku diatas ubun-ubunnya dan membacakan do’a barokah seperti yang dilakukan Rasulullah pada istri beliau, setelah selesai, kulangsung bangkitdan beranjak memegang gagang pintu
“kanda mau kemana” tanya bidadari itu menghentikan tanganku
“kembali ke pesantren” jawabku singkat
“ Maksud kanda”
“ya, kembali kepondok” khalifah menghampiriku yang hendak membukapintu kamarnya
“apa mas tega meninggalkan ku sendiri”
“ ya...Allah kenapa hamba bisa lupa” bisik batinku, akhirnya ku urungkan niatku untuk kembali ke asramaku, mewangian semerbak bunga yasmin yang terus bertebaran membuatku semakin gelisah, khalifah melepaskan mukenahnya, kutidur di sampingnya tapi rasa takut terus menggerogoti fikiranku, segalanya membuatku terus terbangun, menyia-nyiakan seorang bidadari sepertinya memang sangat bodoh tapi batinku berkata ku tak ingin menyentuhnya karna dalam hatiku masih terukir indah tentang khadijah, Selama bulan bersama bintang  selama itu mataku tak merasakan kantukmungkin karna tidak terbiasa tidur satu ranjang dengan seorang wanita
@    @    @
Sudah satu bulan ku menikah dengan khalifah tapi ku enggan menyentuh rindu khalifah, malah yang kurasa saat terlelap hanya kalifah yang menyentuh tanganku, dosa besar yang ku lakukan membiarkan khalifah kesepian,hingga di suatu pagi  saat sinar matahari menyulap dunia, khalifah menghampiriku
“ kanda... boleh khalifah bicara sesuatu....khalifah....”belumsempat khalifah mengatakannya ku sudah menghentikannya
“cukup, aku sudah tau apa yang ingin kamu katakan, kamu ingin bertanya mengapa aku tak pernah menyentuhmu”
“iya kanda..” ucapnya layu dengan tangan yang terus bekerja melipat mukenahnya, ku terdiam melihatnya redup ada rasa salah yang sangat besar selalu hadir dalam hatiku
“maafkan aku dinda, aku tidak bisa”
“kenapa kanda, apa aku begitu hina, hingga kanda merasa jijik menyentuhku,ingat kanda aku ini istri kanda” lagi-lagi muatiara cair bening jatuh dari kelopak matanya
“ tapi aku benar tidak bisa”
“ alasannya....” suaranya begitu peraw terdengar di telingaku
“tidak, aku tidak ingin mengatakannya, aku takut menyakitimu”
“tidak kanda, kanda akan lebih menyakitiku jika kanda terus seperti ini” desaknya
Akhirnya ku coba memberanikan diriku tukmenjawab semua kesedihannya
“dulu sebelum kujadi suamimu ku sudah berjanjiuntuk melamarny,tapi niatku tidak sampai karna kiayi lebih dulu melamarku untukmu “ ku menjelaskannya panjang lebar pada khalifah tanginyapun pecah di kesipian ruangan yang ku tempati
“seperti itukah kanda...”tanya khalifah sambil mengusap air matanya
Ya.. allah ku benar menganiaya bidadari ini dengan menjatuhkan kristal-kristal sucinya
“ maafkan aku dinda”
“ tidak kanda, akulah yang salah merusak kebahagiaan kanda, apa kanda begitu mencintainya, jika iya dinda rela kanda madu jika gadis itu mau bersa dianta kita, dinda ikhlas kanda asal kanda bisa bahagia, dinda ikhlas mas” ucapnya dengan wajah terrunduk
“ tidak dinda, tidak, kanda tidak akan pernah menyakiti dind, kanda janji, kannda kan berusaha mencintai dinda” ucapku meyakininya dia meraih tanganku dan menciumya
Sejak saat itu ku merasa ada kehidupan baru dalam diriku, ku biarkan masa laluku pergi dan tersenyum beersama bidadari yang Allah titipkan untukku yang selalu sabar menghadapiku, begitu cepat bayang-bayang khadijah pergi dari hatikudan tumbuh benih indah yang selamanya bersemayam dalam hatiku, yang kan selamanya bersama khalifah sang bidadari syurga






 by Nurul iklimah MTs Unggulan KLS VII AL-FALAH
                                                                                                                              

Minggu, 06 Mei 2012

ARTIKEL

kasih kau adalah sayangku yang kubanggakan kudambakan untukku selamanya..!!!

DOA

 ASHADUALLAILAHAILLAH WAASHADUANNAMUHAMMADARRASULULLAH

ALLAHUAKBAR

ILAHI ANTA MAKSUDI WARIDAKA MATLUBIY A'TINI MAHABBATAKA WAMAKRIFATAKA..!!!

Aku mencintaimu bukan hanya aku cinta dan kasih sayang kepadamu tapi aku sangat membutuhkanmu YA ALLAH YA RASULULLAH..!

........
ILAHUN
ALLAH
ROBBIY
ROBBAL A'LAMIN
ALLAHUNURUSSAMAWATI WAL ARDI

ALLAHU AHAD
ALLAH NURULLAH
ALLAH NUR MUHAMMAD
ALLAH NURUSSAMAWATIWALARD
ALLAH NURU QOLBIY

Allah nur indra senyawa JIWA RAGA.,
Cahaya maha cahaya.,
cahaya kekal selamanya selama merasa selamanya., darahku alam misal mengalir cahaya menjdi nurani., nurani melebbur menjadi sukma melebbur terikat nafas lembut menjadi ruh senyawa., ruh melebbur menjadi senyawa., senyawa rasa menjdi pola fikir., senyawa pola berfikir menjadi bahasa., senyawa basa terungkap menjdi sikap., senyawa sikap berbuat menjadi karakter., senyawa karakter bersiaga menjadi maksut., senyawa maksut menjadi harapan., senyawa harapan menjadi nasib., senyawa nasip menjadi sifat., senyawa sifat menjadi dzatNya., ILLA BILLAH RASUL BIRRASUL

Menembus 7 lapis langit (aoleng) menembus 7 bumi (aoser) singpap keduanya lepas segala fana rengutlah dzatNya
terampil HUSUK,ISTIKOMAH,JUJUR,SABAR,IKHLAS,YAKIN,TAWAKKAL,QONAAH,SADAR bersenyawa secara Qur ani.,

ILAHI ANTA MAKSUDI WARIDA MADLUBI A'TINI MAHABATAKAH WAMA' RIFATAKAH...!

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ....!
YA ALLAH segera senantiasa Aku mohon ampunan atas dosa dan kesalahan sifat yang taksadarkan diri hingga nikmat yang teringkari ya allah segera senantiasa rahmatilah aku., jadikan aku dan keluarga keturunaku sebagai peminpin yang segera senantiasa bertambah keimanan, keilmuan, ketakwaan, kehusukan lahir batin, keistikomahan lahir batin, kejujuran lahir batin, kesabaran lahir batin, keiklasan lahir batin, keyakinan lahir batin, ketawakkalan lahir batin, keqonaahan lahir batin, kesadaran lahiran batin, kesuksesan lahir batin, kesembuhan lahir batin, kesehatan lahir batin, kesempatan lahir batin, ketepatan lahir batin, kecepatan lahir batin, kekkuatan lahir batin, kemampuan lahir batin, kemenangan lahir batin, kemerdekaan lahir batin kesejahteraan lahir batin, keamanan lahir batin, kedamaian lahir batin., ya allah ya sayyidi yarasulallah..! cukupi kebodohanku dengan kepintaramu sesungguhnya engkau maha alim, cukupi kemiskinanku dengan kesugihanmu sesungguhnya engkau maha sugih, cukupi pengangguranku dengan keterampilanmu sesungguhnya engkau maha terampil; keprofesiannmu sesungguhnya engkau maha profesi dan martabatabat kepangkatanmu sesungguhnya engkau maha mulia, cukupi kefakiranku dengan kekayaanmu sesungguhnya engkau maha kaya, cukupi kemusakkataku dengan kemurahanmu sesungguhnya engkau maha pemurah dan penyang, cukupi sifatku deng sifatmu sesungguhnya engkau maha memiliki dan merajai segala sifat; menyatulah datzmu dengan sifatmu sesungguhnya engkau maha pencipta satu dalam ciptaanmu satu dalam sifatmu., limpahkanlah rahmat kemanfaatan penuhi keberkahan., hasbiyallah lidini hasbiyallahu liman ahammani HASBUNALLA WANIKMAL WAKIL., YA KAFI IKFINI.! YALATIF ULTUBBIY..! a'zizun kafi qowwiyun latif.,, irhamna ya arhamrrahimin..!

Wahai segala sifat senyawa jiwa raga alam semista berSUNGGUH-SUNGULAH (HUSUK), ISTIKOMAHLAH, JUJURLAH, SABARLAH, IKHLASLAH, YAKINLAH, TAWAKKALLAH, QONAAHLAH, SADARLAH

Wahai segala sifat tolong amini doa sifatnya ini., ILAHI ANTA MAKSUDI WARIDA MADLUBI A'TINI MAHABATAKAH WAMA' RIFATAKAH...BISMILLAH HU ....! ALLAH., Ya Allah maha melihat, mendengar, merasa, maha bijak sana maha meNunjuk diamana? kemana? segera senantiasa padukan indara senyawa (sifat) pekka rasa, pola fikir, bahasa, sikap, maksut, harapan., kehendakilah dengan mudah bagiku bagi segala sifatku, senyawakan petujuk, pertolonagn, bimbingan segera tambahkan jodoh yang barokah jadikan aku yang segera sentiasa bersukur atas rahmat lan nikmat dzatNya, bertanggung jawab di duniaNya akhiratNya cukupupi kebahgiaan duniaNya akhiratNya, wahai dzat kabulkanlah., amin yarob..!

ILAHI ANTA MAKSUDI WARIDA MADLUBI A'TINI MAHABATAKAH WAMA' RIFATAKAH...BISMILLAH HU ....! ALLAH., Ya Allah ya robbiy..! bangkitkanlah sifat rasa, pola, bahasa, sikap, maksut, harapan., sesungguhnya engkau maha pengasih yang tak pilih kasih penyayang tiada terbilang aku sandarkan kepadamu segalanya HASBUNALLAH., HASBIYALLAH., segera senantiasa tambahkan KEhusuan, keistikomaan, kejujuran, kesabaran, keikhlasan, keyakinan, ketawakkalan, ke qonaahan, kesadaran, ., wahai daztullah menyatulah pada setiap sifat yang satu dalam sifatnya satu dalam ciptaannya..! sesungguhnya mungkin bagimu segalanya..! amin.. yarob..! al fatihah...!

Ya allah ya sayyidi ya rasulullah..! Ya ghafur.... mohon ampuananMu atas khilaf salah dan dosa serta sikap yang berlebihan (tak sadarkan diri) hingga nikmat yang teringkari yang selama ini telah kami lakukan., anugrahkan pemahaman atas ilhammu disetiap saat ruang dan waktu kami mohon petunjuk, kekuatan, keinginan yang luhur jadikan kami yang segera senantiasa selamat dan sukses mulia di sisimu..! ya allah ya sayyidi ya rasulullah..! Ya ghafur.... kami Mohon kemampuan untuk segera senantiasa memelihara kejernihan hati., ya allah ya nuru qolbi. Kami mohon curahan aura cintaMu ya wadud..! sesungguhnya Engkau maha pengasih lagi penyayang dan hanya padaMu kami berserah., hasbunallah wanikmal wakil..! amin..!

Ya allah ya sayyidi ya rasulallah.....!

Kami mohon ampunan atas sifat (salah dan lupa).,
ya allah kami mohon ampunan atas berlebihnya rasa, pola fikir, bahsa, sikap, maksut, keinginan, harapan..!
ya allah kami mohon ampunan atas nikmat yang teringkari di setiap saat , ruang dan waktu..!
ya allah ya sayyidi ya rasulallah kami mohon maaf atas rahmat yang belum kami pahami..!
ya allah ya sayyidi ya rasulallah.....! jodohkanlah indara senyawa kami dengan sebab2 kebarokah lan manfaat...!
ya allah ya sayyidi ya rasulallah.....! jangan jadikan kami sebagai hambamu yang rugi dalam masa2., masa yang selanjutnya...amin...!
ya allah ya kafi ikfini3...! ikfina wal muslimin...!.."a'zizun kafi qowwiyun latif"..! amin….!

Ya allah..!!! bagaimana dengan aku., bagaima dengan orang tuaku, bagaimana dengan saudaraku, bagaimana dengan orang yang percaya mendambakn aku, bagaimana dengan orang yang telah memperjuangkan aku., ya allah ya nurussamawati wal ard., terangilah nuraniku., terangilah sukmaku., terangilah ruhku., terangilah pola fikirku., terangilah ungkapanku., terangilah sikapku., terangilah maksutku., terangilah harapanku., terangilah indra senyawaku., ya allah ya kafi ikfini., ikfina walmuslimin., ya allah ya latif., ultubbiy., ultubbiyna walmuslimin..!!! amin..!!!

Ya allah dengan pola fikirku aku bisa salah dan lupa
Ya allah dengan tenagaku aku bisa lelah
Ya allah dengan hati aku bisa ngantuk
Sungguh aku menyadari atas keterbatasan ini., HANYA ENGKAU YANG MAHA SEMPURNA., sempurnakanlah kami, amin...!!!

Ya Allah bagaimana dengan aku, orang tuaku, saudaraku, orang yang percaya dan mendambakan aku, serta orang yang telah memperjuangkan aku., Ya Allah Ya Kafi Ikfina., Ya Allah Ya Latif Ul tubbina..!! Ya Allah..!!! aku, orang tuaku, saudaraku, orang yang percaya dan mendambakan aku, serta orang yang telah memperjuangkan aku., mohon ampunan atas segala dosa, kesalahan, sikap yang berlebihan, hingga nikmat yang teringkari., engkaulah pengampun kami..!! Amin..!!!

by Bunaliisme

CERPEN

SATU DI ANTARA DUA PELABUHAN SENJA


Percakapan pagi pada embun yang melekat rindu di atas ranting-ranting daun
Mengawali langkah seorang pemuda, fajarpun mulai tersenyum di ufuk timur meski terlihat sedikit redup tak sedikitpun mengurangi keindahannya, adzan shubuh telah di kumandangkan merdu. Merasuk jiwa-jiwa suci, waktu terus bergulir mengikis impian dan harapan.
Mentari mulai menatap dunia, cahayanya menerpa hamparan rerumputan yang
Bergutasi, desiran angin ikut bersua disertai suara merdu nyanyian-nyanyian pagi.
           Fahry bersiap-siap ke sekolahnya.
“bu, fahry berangkat sekolah dulu,”tutur seorang pemuda pada wanita separuh baya
“hati-hati nak di jalan,” balasnya sambil menatap buah citanya melangkah ke luar

@        @        @
Mentari mulai mengukir cahayanya dengan mahkota panasnya yang begitu sengit dan menyilaukan. Jam menunjukkan pukul 13:30 wib,semua murid-murid di sekolah islam
AN-NAJAH berhamburan tak terkecuali Fahry yang tampak dengan semangat mengayuh
Pedal Sepeda ontelnya hingga sampai di depan rumahnya, fahry langsung meletakkan sepeda ontelnya di bawah pohon jambu yang ada depan rumahnya. Fahry melepaskan dasi yang menyekal di lehernya seraya mengucap salam namun berulang kali tetap tidak ada jawaban yang menyapa gendang telinga Fahry. Fahry terus mencari ibunya, senyum Fahri mulai  mengembang ketika melihat ibunya duduk  di belakang rumahnya di bawah pohon asam.
“assalamu’alaikum ibu.” Sapa fahry seraya meraih tangan ibunya.
“waalaikum salam” jawab sang ibu tercintanya.
“apa yang ibu fikirkan?... mengapa ibu duduk termenung disini?...”namun ibu fahry hanya terdiam,sedikit menghela nafasnya lantas ibu fahry mulai mengutarakan apa yang membuatnya tak bisa mengatakannya
“fahry, sebenarnya ibu berat mengatakan ini padamu ,tapi ini wasiat dari ayahmu. Dulu       sebelum ayahmu meninggal, dia ingin melihatmu tumbuh menjadi pemuda yang sholeh dalam kata lain dia ingin kamu mondok.” Penjelasan ibunya membuat fahry terbungkam tanpa kata, sejanak tempat itu sepi tanpa suara yang terdengar hanyalah gesekan daun karna terpan angin.
“tapi bu,sebentar lagi fahry akan lulusan dan fahry ingin meneruska kuliah ke jogja. Maafkan fahry bu fahry tidak bermaksud menantang ibu.”ucap fahry pelan
“ibu mengerti,tapi apa salahnya kamu itu nyntri lagu pula di sana kamu juga bisa kuliah, tidak perlulah jauh-jauh kan yang terpentingkan barokahnya dan bermanfaat bagi kamu dan orang di sekitar kamu , demi cita-cita ayahmu nak, ibu mohon siapa lagi yang akan mewujudkan semua impian ayahmu kalau bukan kamu anak satu-satunya yang ibu punya” jelas ibu fahry , namun fahry tetap bungkam seribu bahasa, matanya menatap kosong ke tanah. Setelah menghela nafas panjang fahry baru angkat bicara.
“baiklah bu , jika ini bisa membuat ibu tenang insyaAllah fahry akan mewujudkan cita-cita ayah”
“allhamdulillah, kalau begitu besok pagi-pagi sekali kita berangkat ibu sudah siapkan semua yang kamu butuhkan”ucap ibu fahry, fahry sangat terkejutmendengarnya mengapa harus semendadak itu.
“tapi bu, apa tidak terlalu cepat, kalau fahry berangkat besok?, lagi pula fahry belum mengurus semua surat-surat yang di perlukan.”
“tidak perlu nak, ibu sudah menyuruh pamanmu untuk mengurus semuanya,jadi kamu tidak usah hawatir” jawab ibu fahry sambil tersenyum mengelus rambut kepala fahry
.
                                                      @           @            @             
Mentary kembali beranjak, seusai sarapan, fahry, ibu dan pamannya bersiap-siap untuk pergi ke pondok pesantren DARUL ARQOM tepatnya di kawasan surabaya, butuh waktu 4 jam untuk sampai di sana, semua kebutuhan sudah lengkap rombongannyapun segera berangkat, fahry merasa semua itu adalah mimpi. Fahry  tidak percaya akan nyantri,  sepanjang perjalanan rasa gugup yang fahry rasakan,tak terasa perjalanan sudah sangat jauh meninggalkan kota kelahiran fahry,   ahirnya mulut gerbang pondok pesantrenDARUL ARQOM sudah di depan mata, terlihat semua santri berjalan membawa kitab suci, wajah fahry mulai terlihat cemas tapi, ibu fahry segera memegang tangan fahry, serasa ada kekuatan baru yang menyusup lembut di hati fahry. Lantas fahry dan pamannya menuju dhalem kiai, fahry dan pamannya di sambut  hangat oleh santri yang memang bertugas menyambut tamu, fahry dan pamannya duduk menanti kiai, beberapa menit kemudian kiai datang mengenakan jubah putih dengan kepala terikat sorban. Kemudian fahry dan pamannya nyabis pada kiai, perbincanganpun di sertai pengenalan fahry pada kiyai, fahry tertunduk penuh ta’dzim dia masih belum percaya kalau dia benar-benar akan nyantri, dalam benaknya fahry masih belum siap meninggalkan ibunya seorang diri namun fahry hanya bisa pasrah karna ini pasti jalan yang terbaik untuk masadepannya
 Kemudian kiyai menyuruh seorang santri untuk mengantarkan fahry ke blok yang masih belum penuh,santri itu pun membawa fahry sedang ibu dan pamannya sudah pulang
“siapa nama akhi” tanya seorang yang menghantar fahry sambil meletakkan barang-barang fahry
“mohammad fahry al-farisi,panggil saja saya fahry” jawab fahry pelan

@                      @                @

 Hari berganti hari, siang dan malampun datang silih beganti, perjalanan fahry di pondok pesantren DARUL ARQOM hampir satu setengah tahun, suka,dukacita fahry lewati bersama teman-temannya,fahry merupakan orang yang cepat akrab dengan sesama hingga terjalin sebuah persahabatan yang sangat erat antara fahry dengan putra kiyai yang kerap di sapa GUS SYA’ID,namun tanpa fahry sadari dua bola mata tajam selalu menyoroti fahry yang tak lain dia adalah adik gus sya’id
Seusai kajian kitab dhzuhur  fahry di ajak gus sya’id ke dhalemnya, sebelumnya fahry tidak biasa ke dhalem gus sya’id jadinya sedikit deg-degkan ketika melintasi halaman dhalem gus sya’id setelah agak lama berbincang-bincang tentang permasalahan di kampusnya seorang gadis jelita dengan bulu mata yang jelentik menyela di tengah per bincangan mereka.
“afwan bang, khumairoh menyela, ana hanya ingin bertanya, bang sya’id letakkan di mana kitab yang abang pinjam?” tanya gadis itu sambil melirik ke arah fahry yang terus menelusuri buku ilmiah
“oh iya, kok abang bisa lupa ya..., sebentar biar abang yang mengambilnya” gus sya’id beranjak dari tempat duduknya menuju kamar yang tak jauh dari ruang depan, ruangan menjadi sunyi hanya ada dua insan yang saling membisu, keduanya tak berani menatap satu sama lain, setelah beberapa menit membisu fahry mulai angkat bicara
“afwan neng, apa neng mau mengajar di santri putri?” tanya fahry  memecahkan kesunyian, lantas neng khumairoh hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, namun, mereka saling membuang pandangan, ruanganpun kembali sunyi yang terdengar hanya kicauan burung yang berbisik merdu, mata fahry hanya tertuju pada gelas yang tertata rapi di atas meja. Tiba-tiba gus sya’id datang membawa sebuah kitab yang cukup tebal.
“ ini kitabnya”. Ujar gus sya’id seraya menyodorkan kitab yang di pegangnya pada neng khumairoh.
“syukron bang.” Balas neng khumairoh setelah mendapatkan kitab dari gus sya’id lalu neng khumairoh pergi dari hadapan abangnya dan fahry.
Setelah bisa memecahkan problamatica yang di diskusikan fahry pamit untuk kembali ke pondoknya, waktu yang di nantikan telah tiba, sebelum fahry kembali ke pesantren fahry masih meluangkan waktunya untuk mencari ketenangan di kawasan pesantren itu, dia berdiam diri di bibir pantai menanti senja menyapa, karna memang pondok pesantren DARUL ARQOM tepat berada di dekat pantai tempat kapal-kapal merapat, namun kali ini tak seperti biasanya fahry berdiam diri lebih lama, duduk-duduk santai menatap laut luas, batinnya jadi teringat pada ayah dan ibunya, rasa rindu kian menggebu-gebu merasuk ke relung hatinya, sesekali matanya menatap ke arah terbenamnya matahari, sinar matahari sedikit menyilaukan matanya, tatapannya terus tertuju pada satu objek, hatinya terus berkata untuk mendekatinya, fahry tersenyum sendiri melihat ke anggunan seorang gadis yang mengenakan busana putih dengan balutan jilbab merah muda, namun pandangan gadis itu menatap sendu pada alunan pantai yang berbuih ,desiran angin sedikit menggoyangkan busana yang di kenakan nya , jari-jemarinya sedikit menyingkap jilbab yang menutupi wajah nya fahry bermaksud menghampirinya, tiba-tiba saja angin kencang datang menebar debu-debu hingga menghentikan fahry ,mata fahry tak mampu melihat sesuatu , setelah angin reda fahry mengucek-ngucek matanya  yang tersentuh debu ,fahry menoleh kesana kemari mencari gadis yang sedari tadi mematung di bibir pantai, hati fahry bertanya-tanya mengapa masih ada gadis muslimah seanggun gadis misterius itu.
Mendapati senja, hampir kabur fahry segera kembali pulang ke pesantren, sesampainya di pesantren adzan maghrib menyentuh hati- hati para pengagum tuhan, fahry langsung menuju kamar mandi dan langsung membasahi wajahnya dengan air wudhu’, seusai ber wudhu’ fahry berjalan menuju masjid, sejadah sudah tersusun dengan rapi, fahry menduduki shaffan pertama, sambil menunggu kiayi hadir, fahry berdzikir, setelah beberapa lama kiayipun hadir untuk mengimami shalat berjamaah
 Seusai shalat dan berzikir fahry meraih mushaf al-qur’an, sepuluh menit kemudian fahry kembali ke bloknya, fahry bermaksud muthala’ah kitab RIYADHAUS SHOLIHAEN namun fikirannya tak membiarkan tangan fahry untuk membuka kitab yang di pegangnya, fahry meletakkannya kembali kitab itu dan keluar duduk di teras depan pondoknya, fikiran fahrypun kembali berputar pada skenario tuhan sore tadi, hanya sebatas melihat seorang gadis dari kejauhan tak sempat mengenalnya
Malam selepas isya’ begitu sepi hawa dinginpun mulai menebar aura-aura malam, setelah berjamaah di masjid lagi-lagi fahry hanya termenung sendiri menatap kerlap-kerlip bintang yang bercanda riang dengan sinar sang rembulan, hanya sekali bertemu fahry sudah seperti orang yang berada di tengah keindahan  yang tak ternilai, senyam-senyum sendiri.

@             @            @

Waktu terus berlalu, fahry berangkat lebih awal menuju pelabuhan, matanya terus mencari sesuatu yang tak tentu ada, sepuluh menit kemudian gadis itu sudah terlihat melangkah dengan tongkat yang menuntunnya, fahry merasa ada kebahagiaan baru ketika melihat jilbabnya yang terus mengembang di terpa angin pantai, fahrypun melangkah menuju gadis itu, langkahnya  berhenti di dekat gadis itu.
“ assalamu’alaikum.” Sapa gadis itu pada fahry,  fahry hanya terheran-heran, hatinya bertanya-tanya “ bagaimana bisa dia tau ada seseorang di dekatnya sedangkan matanya tak tertuju padaku.” Bisik hati fahry
“mengapa antum tak menjawab salamku” lanjut gadis itu, lagi-lagi pertanyaan demi pertanyaan mendaki dalam benak fahry, tiba-tiba saja gadis di depannya menggunakan bahasa aktivis pesantren.
“wa....alaikum salam, afwan ukhti” jawab fahry seketika gagap
“apa antum juga nyantri di pesantren DARUL ARQOM?...”tanya fahry
“na’am, tapi itu dulu sebelum ana seperti ini” jawab gadis itu
“maksud antum?..”
Tapi gadis itu lebih memilih membisu tak menghiraukan pertanyaan fahry, fahry semakin bingung, karna sejak pertama kali menyapanya, gadis itu enggan menoleh ke arahnya sedikitpun, sedikit fahry meliriknya dengan detail gadis yang ada di sampingnya “ mengapa di genggamannya ada sebuah tongkat” bisik hati fahry, fahry mencoba memastikan penglihatan gadis yang ada di dekatnya, fahry meencoba menangkap penglihatannya dengan meraba-rabakan tangannya di depan mata gadis itu.
Setelah berdiam cukup lama gadis itupun membalikkan tubuhnya meninggalkan fahry, fahry hanya tertegun menatap gadis embun di waktu senja itu, walau berjalan denga tongkat gadis itu tetap terlihat seperti bidadari dari langit yang datang menyejukkan hati fahry.
“man ismuki?” tanya fahry melantangkan suaranya yang sudah berlalu pergi dari hadapannya, gadis embun itu menghentikan langkahnya dan perlahan menoleh ke arah fahry, lagi-lagi senyuman mengembang di kuncup-kuncup bibirnya,gadis itu kembali mendatangi fahry.
”apa pentingnya sebuah nama, bila hanya kan terlupa”
“maksud ukhti” tanya fahry singkat
“diantara pertemuan pasti kan ada perpisahan, sebab itulah ana tidak ingin megenal antum, ana takut jika suatu saat nanti ana menganal antum semua perkenalan ini kan menjadi kenangan”jelas gadis didepan fahry
“lalu mengapa kita tidak berusaha saling  mengenal saja karna tidak semua perkenalan kan menjadi kenangan”balas fahry,sejenak semuanya menjadi membisu,namun senyum gadis itu tak pernah lepas diantara bibirnya
“syarifa nurul adawiyah” tutur gadis itu dengan lembut dan melanjutkan langkahnya.

@         @         @

Sejak perkenalan singkat itu fahry lebih suka menghabiskan waktunya bersama senja berharap takdir bisa mempertemukannya kembali dengan gadis embun di waktu senja itu, namun tiga hari ini fahry tak melihatnya di tempat biasa gadis itu berdiam, fahry diam menanti di tempat gadis itu tersenyum bersama angin, hingga mentaripun mulai lelah menemani siang, cahayanya mulai lenyap di peraduan.
“ya Allah, sungguh diri ini hina di hadapanmu hamba ingin melihatnya tuk kesekian kalinya, mengapa hanya sebatas nama yang mengisahkan di antara hamba dengan gadis itu, dan mengapa pula hanya sebuah senyuman yang terus membekas diantara himpitan rindu ini.” Jerit hati fahry, lantas fahry membalikkan tubuhnya, deg......... serasa bagai kuncup di musim semi, tiba-tiba saja keringat dingin mulai terasa mengguyur tubuhnya harapan baru tersirat dalam mimpinya, fahry tak mampu berkedip, lidahnyapun terasa kelu tuk mengucap salam pada sosok yang ada di depannya, kali ini fahry jadi salah tingkah dibuatnya.

PUISI

AKULAH LAMBANG BUNYI

aku adalah lambang bunyi yang tak bermakna.,
wahai lambang kehidupan berguguslah berderetlah agar kita dapt bersuku dan berkenalan serta dapat bermakna jangan tinggalakan aku yang hanya sebatang lambang ini

wahai partikel-partikel sudikah berbagi bersamaku agar dapat tepat memberikan tafsir dalam ikhtisar yang sepi ini

wahai kata berperanlah sebagai s p o k agar kita dapat menjadi kalimat setara bertingkat sempuna yang di dalamnya mngandung maksud mulia

wahai kalimat-kalimat yang di sana berpadulah bersamaku agar ada gagasan yang diutamakan dan kita dapat berikan pokok-pokok keutamaan serta kita dapat mempertegas nilai-nilai dakwah, hisbah, jihad paragraf ini

wahai para paragraf berpolalah
sebagai narasi agar dapat mengisahkan sejarah

wahai para paragraf berpolalah
sebagai deskripsi agar dapat menggambarkan kejadian

wahai para paragraf berpolalah
sebagai eksposisi agar dapat menguraikan masalah

wahai para paragraf berpolalah
sebagai persuasi agar dapat menggugah selera

wahai para paragraf berpolalah
sebagai argumentasi agar dapat memberikan alasan logika

wahai para paragraf berpolalah
sebagai campuran agar dapat melebbur segala aspek sudut rasa, pola fikir, bahasa, sikap, maksud, harapan pasti.

wahai lebburan karangan melebburlah seperti
cahaya melebbur.,sukma.,
sukma melebbur.,ruh.,
ruh melebbur.,rasa.,
rasa melebbur.,pola fikir.,
pola fikir melebbur.,bahasa.,
bahasa melebbur.,sikap.,
sikap melebbur.,maksud.,
maksud melebbur.,harapan.,
harapan melebbur.,iktikat.,
iktikat melebbur.,husuk.,
husuk melebbur.,istikomah.,
istikomah melebbur.,sabar.,
sabar melebbur.,jujur.,
jujur melebbur.,ikhlas.,
ikhlas melebbur.,yakin.,
yakin melebbur.,tawakkal.,
tawakkal melebbur.,qonaah.,
qonaah melebbur.,sadar.,
sadarlah disana ada lima sebelum yang lima kemudian masuklah pada tahapan tujuh martabat istimewa., jiwa melebbur raga berpijak alamilah agar dapat menjadi teori ilmiah delam kebebasan berfikir sketsa sketsa jiwanya.,